Cara Lengakap Budidaya Tanaman Paprika Hidroponik

Mengupas Tips Sukses Pembuatan Tepung Tapioka
January 31, 2018
Daftar 5 Hama Mematikan Yang Gemar Menyerang Tanaman Okra!
February 10, 2018

Paprika merupakan jenis tanaman dari suku terong-terongan yang memiliki rasa manis sedikit pedas. Paprika banyak digunakan untuk berbagai masakan dan harga paprika relatif mahal.

Sistem budaya paprika secara hidroponik memerlukan investasi awal yang relatif mahal. Oleh karena itu, perencanaan tanam yang meliputi pemilihan lokasi, letak dan arah bangunan greenhouse, luas greenhouse, waktu tanam, pemilihan varietas dan sebagainya harus dipersiapkan secara matang.

Lokasi Penanaman

  • Ketinggian tempat yang cocok untuk tanaman paprika di Indonesia adalah > 1.000 m dpl., dengan kisaran suhu pada malam hari sekitar 15-20 oC dan siang hari antara25-30 o
  • Lokasi rumah kasa di daerah yang terbuka, tidak terhalang oleh pepohonan, agar sirkulasi udara lancar dan cukup mendapat cahaya matahari.
  • Lahan bertopografi datar agar mempermudah pelaksanaan pembangunan rumah kasa dan pengaturan sistem irigasinya.
  • Rumah kasa harus dekat dengan sumber air bersih yang bebas dari pencemaran, baik oleh patogen maupun bahan kimia. Air tersedia sepanjang waktu dengan EC maksimal 0.5.
  • Sistem drainasenya harus dibuat baik, karena lahan yang berdrainase buruk akan mudah longsor akibat terkikis oleh air.
  • Lokasinya harus jauh dari sumber polusi (sampah, limbah pabrik, dan lain-lain)

Pembuatan Greenhouse Paprika

  • Rangka Greenhouse terbuat dari bambu atau kayu dan besi
    Dinding rumah kasa terbuat dari kasa nilon dengan ukuran 66 mesh (127 lubang/cm2)
  • Atap rumah kasa terbuat dari plastik UV 14-16%.
  • Tinggi rumah kasa minimal 3,5 m
  • Arah bangunan Timur – Barat (sesuai dengan arah matahari)
  • Jarak antar bangunan rumah kasa 5-10 m
  • Ukuran rumah kasa minimal 500 m2 dan maksimal 1.000 m2.
  • Rumah kasa harus dilengkapi dengan pintu ganda

Jika anda membutuhkan PLASTIK UV UNTUK GREENHOUSE dengan harga pabrik dan kualitas terbaik silahkan Call/SMS/WA 085233925564-087702821277-081232584950. Info harga terupdate silahkan klik DISINI.

Waktu Penanaman

Budidaya paprika di dalam rumah kasa secara hidroponik dapat dilakukan setiap waktu. Waktu penanaman dan jumlah tanaman yang dibudayakan hendaknya disesuaikan dengan permintaan pasar.

Pemilihan Varietas

Ada beberapa kultivar paprika yang saat ini beredar di pasaran. Kultivar paprika yang berwarna merah antara lain ialah Edison, Inspiration, Chang, Spartacus, Athena, dan Spider; yang berwarna kuning antara lain Sunny, Capino, Goldflame, Taranto dan Manzanila, sedangkan berwarna oranye antara lain ialah Magno dan Leon.

Pemilihan kultivar baik mengenai bentuk, warna dan bobot per buanya perlu diperhatikan karena erat kaitannya dengan permintaan pasar. Jika pasar hanya menghendaki buah sekitar 150 – 200 g, maka yang paling cocok adalah Edison dan Spider, sedangkan jika pasar menghendaki bobot buah > 200 g maka kultivar yang cocok adalah Chang, Spartacus dan Athena.

Penyemaian Bibit Paprika

Sebelum ditanam, benih paprika harus disemai terlebih dahulu. Penyemaian benih sebaiknya dilakukan di dalam rumah persemaian yang terpisah dari rumah kasa produksi. Di dalam rumah persemaian dibuat meja-meja dengan ukuran lebar dan tinggi masing-masing 1 m dengan panjang disesuaikan dengan keadaan tempat.

Pelaksanaan penyemaian benih paprika adalah sebagai berikut :

  • Untuk mencegah serangan penyakit tular benih seperti penyakit layu fusarium dan layu bakteri, maka benih paprika direndam di dalam air suam-suam kuku (± 25 oC) selama 24 jam atau di dalam larutan fungisida Propamokarb Hidroklorida (1 m/l) selama 30 menit atau di dalam larutan Natrium fosfat (Na3PO4) 10 g/liter selama maksimum 2 jam, lalu ditiriskan di atas baki plastik.
  • Media penyemaian berupa arang sekam atau rockwool dimasukkan ke dalam baki persemaian, lalu media persemaian dibasahi dengan larutan PF (Pseudimonas fluorescens) sebanyak 2 ml/l atau bakterisida Oksitetrasiklin (1 ml/l untuk mencegah serangan penyakit layu fusarium dan layu bakteri
  • Dibuat lubang pada media semai untuk meletakkan benih dengan menggunakan pinset. Benih paprika yang telah ditiriskan dibenamkan satu persatu pada setiap lubang semai sedalam 0,5 cm menggunakan pinset
    Kertas tisu disemprot air bersih menggunakan penyemprot tangan. Selanjutnya benih disimpan di dalam lemari persemaian pada suhu 20-26 oC dengan kelembaban udara 70 – 90%. Jika suhu di dalam lemari persemaian lebih tinggi dan kelembaban udara rendah, maka lemari persemaian disemprot dengan air bersih, agar suhunya turun dan kelembabannya naik. Jika suhu di dalam lemari persemaian lebih rendah dan kelembaban rendah, maka di dalam lemari persemaian dipasang lampu pijar 25 watt dan dinyalakan selama 24 jam
  • Pada umur 5 – 7 hari setelah semai pada umumnya benih telah berkecambah, ditandai dengan tumbuhnya tunas pada lembaga, kertas tisu dibuka. Jika suhu pada malam hari di dalam lemari persemaian terlalu rendah (< 20 oC), maka lampu dalam persemaian dinyalakan.
  • Pada 10 – 12 hari setelah semai, setelah bibit tumbuh rata (dua daun) baki persemaian dikeluarkan dari lemari dan diletakkan di tempat terang. Bibit dibiarkan beradaptasi dengan lingkungan selama 2-3 hari. Penyiraman bibit dilakukan dengan larutan pupuk AB Mix EC 1,5 menggunakan penyemprot tangan
    Media tanam, yaitu arang sekam dimasukkan ke dalam kantung platik (polybag) yang berukuran 10 cm x 12 cm lalu dijenuhkan dengan larutan pupuk AB Mix EC 1,5 pH 5,8 dengan dosis 200 ml/polybag. Media tanam disiram dengan larutan fungisida Propamokarb Hidroklorida (1 ml/l) atau Mankozeb + Mefenoksam (2,5 – 5 g/l) dengan dosis 50 ml/polybag.
  • Pada hari 12 – 15 setelah semai, bibit dipindahkan dari baki persemaian ke dalam kantung plastik (polybag 10 cm dan tinggi 12 cm) yang telab berisiarang sekam dan mulai disiram dengan larutan pupuk AB Mix paprika dengan EC 1,5 – 2,0 dengan pH 5,8. Penyiraman dilakukan sehari dua kali, yaitu pada pagi hari dan sore hari sampai merata.
  • Jika ditemukan serangan hama atau penyakit, tanaman di pesemaian disemprot dengan pestisida yang efektif dan dianjurkan

Media dan Wadah Tanam

Media tanam yang digunakan ialah arang sekam
Wadah tanam yang digunakan ialah kant0ng plastic (polybag) yang berukuran diameter 35 cm dan tinggi 40 cm.
Persiapan dan pemeliharaan rumah kasa

Dinding rumah kasa dicuci dengan air bersih menggunakan power sprayer, selanjutnya dinding disemprot dengan desinfektan atau disemprot dengan insektisida Profenofos ( 2 ml) + fungisida Propamokarb Hidroklorida (1 ml/l).
Atap plastik dicuci bersih dengan air sabun
Peralatan fertigasi (selang PE dan dripper stick) direndam dalam larutan HNO3 (1 ml/l) selama 24 jam untuk membersihkan sisa-sisa pupuk, selanjutnya dicuci bersih dengan air sabun dan dibilas air bersih.
Benang-benang atau tali plastic penyangga tanaman paprika yang sudah lapuk diganti dengan yang baru

Jarak Tanaman

Jika pada tiap tanaman akan dibentuk 2 cabang utama, maka setiap polybag ditanami 2 tanaman dengan jarak antar barisan 100 – 120 cm dan jarak dalam barisan 40 cm
Jika pada tiap tanaman akan dibentuk 3 cabang utama per tanaman, maka setiap polybag ditanami 1 tanaman dengan jarak antar barisan 100 – 120 cm dan jarak dalam barisan 30 cm
Wadah tanaman (polybag) yang telah diisi dengan arang sekam ditempatkan di atas batako sesuai dengan jarak tanam yang telah ditetapkan

Penjenuhan Media Tanam dan Penanaman

Dua atau tiga hari sebelum tanam, arang sekam yang berada di dalam wadah tanam dicuci dengan air bersih
Sehari sebelum penanaman, dilakukan penjenuhan media tanam dengan pupuk AB Mix EC 2 dan pH 5,8
Volume larutan pupuk siap siram AB Mix untuk penjenuhan adalah sebanyak 2.000 – 3.000 ml/polybag
Setelah penjenuhan dilakukan perlakuan media tanam dengan memebrikan larutan bakterisida Oxytetrasiklin (1 /ml/l) sebanyak 200 ml/polybag
Penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari sekitar pukul 17.00, karena pada saat itu suhu di dalam rumah kaca sudah relatif rendah, sehingga tanaman tidak layu
Setelah tanam, tanaman paprika disiram dengan larutan pupuk AB Mix EC 2 dan pH 5,8 dengan volume 1 l/tanaman

Pemasangan Tali Penyangga Tanaman

Dewasa ini, tanaman paprika yang dibudidayakan di dalam rumah kasa adalah jenis indeterminate yang akan terus tumbuh dan dapat mencapai 4 m tingginya. Oleh karena itu, diperlukan penyangga agar tanaman dapat berdiri tegak. Penyangga umumnya terbuat dari tali atau benang nilon yang diikatkan pada bentangan kawat di langit-langit rumah kasa dan pada kawat dekat percabangan batang utama. Selanjutnya tanaman paprika dililitkan pada tali penyangga tersebut. Pemasangan penyangga tanaman dilakukan pada saat tanaman berumur 1 – 1,5 bulan setelah tanam.

Pemberian air dan pupuk pada system hidroponik dimana air dan pupuk tesebut diberikan secara bersamaan disebut system fertigasi. Agar diperoleh hasil pertumbuhan tanaman yang optimal, fertigasi harus difokuskan pada pemberian air dan pupuk yang dibutuhkan sesuai dengan tahap pertumbuhan tanaman. Fertigasi merupakan salah satu faktor penting yang menentukan keberhasilan budidaya paprika.

Pada umumnya ada dua system fertigasi yang digunakan petani paprika di Indonesia, yaitu system fertigasi manual dan system fertigasi tetes (drip fertigation system). Pada system fertigasi manual, pemberian larutan pupuk dilakukan dengan cara menyalurkan larutan pupuk tesebutke dalam polybag satu per satu secara manual menggunakan selang atau gayung. Pada system fertiagsi tetes, pemberian larutan pupuk secara otomatis disalurkan melalui pipa-pipa dan selang PE dengan bantuan pompa air atau gaya gravitasi ke dalam tiap polybag atau slab.

Baca Juga :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *