Paprika merupakan jenis tanaman dari suku terong-terongan yang memiliki rasa manis sedikit pedas. Paprika banyak digunakan untuk berbagai masakan dan harga paprika relatif mahal.
Sistem budaya paprika secara hidroponik memerlukan investasi awal yang relatif mahal. Oleh karena itu, perencanaan tanam yang meliputi pemilihan lokasi, letak dan arah bangunan greenhouse, luas greenhouse, waktu tanam, pemilihan varietas dan sebagainya harus dipersiapkan secara matang.
Lokasi Penanaman
Pembuatan Greenhouse Paprika
Jika anda membutuhkan PLASTIK UV UNTUK GREENHOUSE dengan harga pabrik dan kualitas terbaik silahkan Call/SMS/WA 085233925564-087702821277-081232584950. Info harga terupdate silahkan klik DISINI.
Waktu Penanaman
Budidaya paprika di dalam rumah kasa secara hidroponik dapat dilakukan setiap waktu. Waktu penanaman dan jumlah tanaman yang dibudayakan hendaknya disesuaikan dengan permintaan pasar.
Pemilihan Varietas
Ada beberapa kultivar paprika yang saat ini beredar di pasaran. Kultivar paprika yang berwarna merah antara lain ialah Edison, Inspiration, Chang, Spartacus, Athena, dan Spider; yang berwarna kuning antara lain Sunny, Capino, Goldflame, Taranto dan Manzanila, sedangkan berwarna oranye antara lain ialah Magno dan Leon.
Pemilihan kultivar baik mengenai bentuk, warna dan bobot per buanya perlu diperhatikan karena erat kaitannya dengan permintaan pasar. Jika pasar hanya menghendaki buah sekitar 150 – 200 g, maka yang paling cocok adalah Edison dan Spider, sedangkan jika pasar menghendaki bobot buah > 200 g maka kultivar yang cocok adalah Chang, Spartacus dan Athena.
Penyemaian Bibit Paprika
Sebelum ditanam, benih paprika harus disemai terlebih dahulu. Penyemaian benih sebaiknya dilakukan di dalam rumah persemaian yang terpisah dari rumah kasa produksi. Di dalam rumah persemaian dibuat meja-meja dengan ukuran lebar dan tinggi masing-masing 1 m dengan panjang disesuaikan dengan keadaan tempat.
Pelaksanaan penyemaian benih paprika adalah sebagai berikut :
Media dan Wadah Tanam
Media tanam yang digunakan ialah arang sekam
Wadah tanam yang digunakan ialah kant0ng plastic (polybag) yang berukuran diameter 35 cm dan tinggi 40 cm.
Persiapan dan pemeliharaan rumah kasa
Dinding rumah kasa dicuci dengan air bersih menggunakan power sprayer, selanjutnya dinding disemprot dengan desinfektan atau disemprot dengan insektisida Profenofos ( 2 ml) + fungisida Propamokarb Hidroklorida (1 ml/l).
Atap plastik dicuci bersih dengan air sabun
Peralatan fertigasi (selang PE dan dripper stick) direndam dalam larutan HNO3 (1 ml/l) selama 24 jam untuk membersihkan sisa-sisa pupuk, selanjutnya dicuci bersih dengan air sabun dan dibilas air bersih.
Benang-benang atau tali plastic penyangga tanaman paprika yang sudah lapuk diganti dengan yang baru
Jarak Tanaman
Jika pada tiap tanaman akan dibentuk 2 cabang utama, maka setiap polybag ditanami 2 tanaman dengan jarak antar barisan 100 – 120 cm dan jarak dalam barisan 40 cm
Jika pada tiap tanaman akan dibentuk 3 cabang utama per tanaman, maka setiap polybag ditanami 1 tanaman dengan jarak antar barisan 100 – 120 cm dan jarak dalam barisan 30 cm
Wadah tanaman (polybag) yang telah diisi dengan arang sekam ditempatkan di atas batako sesuai dengan jarak tanam yang telah ditetapkan
Penjenuhan Media Tanam dan Penanaman
Dua atau tiga hari sebelum tanam, arang sekam yang berada di dalam wadah tanam dicuci dengan air bersih
Sehari sebelum penanaman, dilakukan penjenuhan media tanam dengan pupuk AB Mix EC 2 dan pH 5,8
Volume larutan pupuk siap siram AB Mix untuk penjenuhan adalah sebanyak 2.000 – 3.000 ml/polybag
Setelah penjenuhan dilakukan perlakuan media tanam dengan memebrikan larutan bakterisida Oxytetrasiklin (1 /ml/l) sebanyak 200 ml/polybag
Penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari sekitar pukul 17.00, karena pada saat itu suhu di dalam rumah kaca sudah relatif rendah, sehingga tanaman tidak layu
Setelah tanam, tanaman paprika disiram dengan larutan pupuk AB Mix EC 2 dan pH 5,8 dengan volume 1 l/tanaman
Pemasangan Tali Penyangga Tanaman
Dewasa ini, tanaman paprika yang dibudidayakan di dalam rumah kasa adalah jenis indeterminate yang akan terus tumbuh dan dapat mencapai 4 m tingginya. Oleh karena itu, diperlukan penyangga agar tanaman dapat berdiri tegak. Penyangga umumnya terbuat dari tali atau benang nilon yang diikatkan pada bentangan kawat di langit-langit rumah kasa dan pada kawat dekat percabangan batang utama. Selanjutnya tanaman paprika dililitkan pada tali penyangga tersebut. Pemasangan penyangga tanaman dilakukan pada saat tanaman berumur 1 – 1,5 bulan setelah tanam.
Pemberian air dan pupuk pada system hidroponik dimana air dan pupuk tesebut diberikan secara bersamaan disebut system fertigasi. Agar diperoleh hasil pertumbuhan tanaman yang optimal, fertigasi harus difokuskan pada pemberian air dan pupuk yang dibutuhkan sesuai dengan tahap pertumbuhan tanaman. Fertigasi merupakan salah satu faktor penting yang menentukan keberhasilan budidaya paprika.
Pada umumnya ada dua system fertigasi yang digunakan petani paprika di Indonesia, yaitu system fertigasi manual dan system fertigasi tetes (drip fertigation system). Pada system fertigasi manual, pemberian larutan pupuk dilakukan dengan cara menyalurkan larutan pupuk tesebutke dalam polybag satu per satu secara manual menggunakan selang atau gayung. Pada system fertiagsi tetes, pemberian larutan pupuk secara otomatis disalurkan melalui pipa-pipa dan selang PE dengan bantuan pompa air atau gaya gravitasi ke dalam tiap polybag atau slab.
Baca Juga :