Indonesia merupakan negara maritim yang memiliki kelautan yang luas namun produksi garam di Indonesia hanya sebatas untuk dikonsumsi. Dalam pasar industri garam Indonesia masih jauh dari standart dan kalah bersaing karena kualitas yang rendah. Hal ini sangat disayangkan apalagi Indonesia tersohor dengan negara maritim.
Banyak para pakar ahli yang menerapkan berbagai metode untuk meningkatkan produksi dan kualitas garam di Indonesia, berikut adalah metode pembuatan garam yang ada di Indonesia :
Cara Pembuatan Garam Secara Konvensional
1. Mengalirkan Air Laut ke Tempat yang Luas
Tempat yang luas (biasanya sepetak tanah yang sudah dipersiapkan khusus), tempat ini digunakan untuk menampung air laut yang akan menguapkan air laut. Air dimasukkan kedalam tempat ini dengan ditimba menggunakan jerigen atau dengan memanfaatkan pasang surut air laut.
Apabila menggunakan cara pasang surut air laut, tanah diposisikan tidak terlalu tinggi dari air laut. Ketika air sedang pasang, penutup dibuka supaya air bisa masuk ke dalam. Apabila air sedang surut, maka penutup air ditutup supaya air laut terjebak di dalamnya.
2. Menjemur di Bawah Terik Matahari
Air yang sudah terkumpul pada sepetak tanah, dijemur di bawah teris sinar matahai supaya air laut bisa menguap dan menyisakan butiran-butiran kristal yang akan menjadi garam.
3. Proses Pemanenan
Penguapan air laut akan menyisakan garam yang akan kita panen. Petani garam tinggal mengumpulkan dan mengamilnya untuk bisa dipanen dan dijual di pasaran.
Cara Membuat Garam dengan Teknologi Ulir Filter (TUF) Geomembran
Cara membuat garam dengan metode TUF menjadi alternatif untuk mendapatkan garam dengan kualitas bagus dengan kadar garam diatas 90%.
Prinsip utama dari teknologi ini adalah mempercepat proses pembuatan air tua (20° Be) dengan memperpanjang aliran air serta tetap mempertahankan kebersihan air dan meja hablu/meja garam. Proses menjaga kebersihan air dilakukan dengan memasang filter pada saluran air dan memasang terpal hitam pada meja hablur.
Menurut Kementrian Kelautan dan Perikanan (KPK) dari pengkajian dengan melakukan modifikasi pada sistem pertanian garam dengan cara TUP bisa meningkatkan produktivitas hingga 100%.
Terbukti, cara membuat garam dengan menggunakan metode UTF bisa meningkatkan produktivitas seperti yang terjadi di Jawa Barat yaitu Cirebon, Indramayu dan Karawang. Petani yang awalnya hanya bisa menghasilkan 60-80 ton garam sekali panen, kini bisa menghasilkan 120-140 ton garam dalam per hektar.
Tambak Garam Dengan Tenda Prisma Dengan Plastik UV Protector
Petani garam selalu bergantung pada musim. Saat musim hujan atau kemarau basah, bisa dipastikan hasil garam akan menurun. Sedangkan dengan inovasi rumah garam prisma, petani garam tak lagi harus bergantung pada musim. Petani garam bisa panen garam setiap hari tanpa harus menunggu musim berpihak pada petani.
Dengan menggunakan tenda prisma panas dalam ruangan juga terjaga saat malam hari sehingga panen garam semakin cepat, plastik geotermal ini juga dapat menstabilkan dan meratakan panas matahari yang membuat garam lebih berkualitas. Untuk atap tenda prisma petani bisa menggunakan plastik uv,sedangkan untuk alas petani dapat menggunakan plastik LDPE.seperti pada gambar dibawah ini :
1 Comment
[…] Manfaat Plastik UV Untuk Atap Tenda Prisma Garam […]