Tips Sukses Pemupukan Tanaman Tomat Dimusim Penghujan

Cara Mencangkok Manggis Anti Gagal
January 4, 2019
Cara Hemat Budidaya Kaktus
January 15, 2019

Tips Sukses Pemupukan Tanaman Tomat Dimusim Penghujan

Saat musim hujan, tanaman tomat umumnya rentan terhadap serangan berbagai penyakit. Penyakit yang menyerang daun tanaman tomat (foliar diseases) seperti hawar daun (Phytophtora infestans) dan bercak bakteri (bacterial spot/Xanthomonas sp.) merupakan jenis penyakit yang intensitas serangannya sangat tinggi. Di samping itu, penyakit yang menyerang bagian akar seperti fusarium dan layu bakteri juga kerap menyerang tanaman tomat. Bila tidak segera diantisipasi, hal tersebut akan berdampak pada menurunnya kualitas dan kuantitas hasil panen. Bahkan, terkadang dapat menyebabkan gagal panen. Untuk itu, diperlukan kiat-kiat khusus dalam bertanam tomat di musim hujan. Kiat-kiat tersebut meliputi beberapa hal berikut.

Untuk bertanam di musim hujan, dianjurkan menggunakan varietas tomat yang tepat, yaitu tahan terhadap serangan penyakit hawar daun, bercak bakteri, dan layu bakteri.

Ketika pengolahan lahan, pastikan bahwa drainase harus benar-benar bagus. Bedengan dibuat tinggi (>30 cm) dan tanaman tidak boleh tergenang, artinya saluran air tidak boleh tersumbat. Drainase yang tidak baik akan menstimulasi terjadinya serangan layu busuk empulur (pit necrotic yang disebabkan oleh Pseudomonas corrugata). Jika akar tanaman terganggu maka organisme lain akan mudah masuk menginfeksi tanaman.

Ketika hujan turun, usahakan untuk segera mungkin melakukan pencucian tanaman dengan air bersih yang disemprotkan dengan pompa sprayer setelah hujan reda. Hal ini berhubungan dengan masa inkubasi dan perkembangan penyakit bercak bakteri yang diakibatkan oleh cipratan air hujan ke tanah. Biasanya, masa inkubasi selama empat jam dari saat inokulasi.

Gunakan fungisida secara tepat untuk mencegah hawar daun.
Lakukan sanitasi terhadap organ tanaman yang terserang penyakit. Hal ini dilakukan sebelum penyemprotan fungisida. Tujuannya agar tidak terjadi penularan terhadap tanaman di sekitarnya dan memutus siklus perkembangan penyakit.

Gunakan jarak tanam yang lebih luas (antartanaman dan baris 50—60 cm). Tujuannya agar sirkulasi tanaman berjalan dengan baik. Hal ini sangat penting untuk menghindari terjadinya pecah buah (fruit cracking) karena sampai saat ini belum ada varietas yang benar-benar tahan terhadap pecah buah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *