Apakah Anda Pernah mendengar istilah Dutch Bucket System dalam metode hidroponik? Mungkin ada yang sudah pernah dan ada juga yang belum, konon Dutch Bucket System ini pertamakali dikembangkan di negara Belanda atau yang dikenal dengan negeri kincir angin. Hingga sekarang ini Dutch Bucket System adalah teknik hidroponik yang paling populer di dunia. Pada pertanian modern dalam skala besar di negara asalnya yaitu Belanda umumnya memakai teknik ini. Teknik Dutch Bucket ini juga sangat banyak diadopsi di berbagai negara di dunia untuk proses budidaya pertanian mereka. Hal ini sangat beralasan, karena sistem DB terbukti mampu meningkatkan hasil panen dengan teknik yang cukup sederhana. Sistem DB ini juga sangat dikenal dengan istilah BBS (Bato Bucket System).
Pengertian Dutch Bucket System (Sistem DB) secara umum yaitu teknik bercocok tanam hidroponik yang ditekankan pada sirkulasi dan efesiensi pemakaian air. Dengan teknik hidroponik sistem DB ini air nutrisi dialirkan dari tandon nutrisi ke media tanam secara terus menerus dan sebagian air nutrisi tersebut kembali ka tandon. Air nutrisi tersebut dialirkan secara bertahap selama waktu tertentu dan diatur sesuai dengan keinginan. Cara kerja sistem DB ini hampir sama dengan cara kerja NFT System, hanya saja instalasinya yang berbeda.
Dutch Bucket ini adalah salah satu sistem instalasi tanam yang sangat populer, praktis, dan juga sederhana. Sistem instalasi ini sangat cocok untuk penanaman sayuran buah, seperti tomat, timun, paprika, dan lainnya.
Adapun 5 bagian yang cukup penting dalam teknik hidroponik Dutch Bucket System ini, yaitu bucket, pipa inlet, pipa outlet, tandon nutrisi dan juga pompa air. Berikut ini cara kerja Dutch Bucket System dan peranan setiap bagian tersebut:
a). Wadah atau ember (Bucket) yaitu bagian yang fungsinya untuk wadah media tanam. Pada bagian bawah bucket tersebut ada lubang outlet yang letaknya sedikit lebih tinggi dari dasar bucket. Lubang outlet tersebut terhubung dengan pipa menuju tandon. Lubang outlet ini fungsinya untuk menjaga supaya larutan nutrisi tersedia dalam batas tertentu. Tujuannya supaya tanaman selalu memperoleh pasokan nutrisi dan air, akan tetapi tak berlebihan.
ARTIKEL TERKAIT:
Plastik UV (Ultra Violet) Sangat Baik Digunakan Untuk Alas Tambak
Yuk Mengenal Berbagai Macam Karung Plastik dan Karung Beras
Ini Beberapa Alasan Mengapa Mulsa Hitam Perak Lebih Baik Daripada Mulsa Plastik Jenis Lain
b). Pipa inlet yaitu pipa untuk mengalirkan larutan nutrisi ke media tanam. Pipa inlet ini terhubung langsung dengan pompa yang ada pada tandon nutrisi, larutan nutrisi dari pipa inlet dialirkan ke media tanam menggunakan selang kecil yang umumnya berwarna hitam dan berukuran 5mm.
c). Pipa outlet merupakan pipa yang terhubung dengan lubang dibawah bucket, pipa outlet ini fungsinya untuk mengembalikan larutan nutrisi ke tandon. Apabila larutan nutrisi pada media tanam dalam bucket sudah melampaui batas tetentu, maka kelebihan larutan nurtrisi tersebut secara otomatis akan kembali ke tandon.
d). Tandon nutrisi yaitu wadah yang fungsinya untuk tempat penyimpanan larutan nutrisi. Didalam tandon ada pompa untuk mengalirkan larutan nutrisi ketanaman nantinya.
e). Pompa adalah alat penting yang wajib dan harus ada pada sistem DB. Tanpa pompa larutan nutrisi tak bisa disirkulasikan dari tandon ke media tanam dan kemudian dikembalikan ke tandon lagi. Pompa diatur secara otomatis untuk mengalirkan nutrisi secara bertahap selama waktu yang ditentukan.
* Ayo segera join di Fanspage kami untuk update mengenai Pertanian & Perkebunan terkini, caranya dengan klik DISINI
Media tanam yang bisa dipakai pada Dutch Bucket System antara lain yaitu hidroton, perlite, batu apung atau zeolit. Menurut ibu Dede Siti Hasanah seorang penggemar hidroponik media tanamnya bisa juga memakai cocopeat, arang sekam dan zeolit. Campuran cocopeat dan arang sekam ditempatkan pada lapisan bawah sedangkan zeolit berada diatasnya. Bucket tak diisi penuh dengan media tanam, akan tetapi hanya seperempat bagian saja. Beberapa jenis tanaman yang banyak ditanam dengan DB System antara lain yaitu tomat, semangka, terung, cabai, paprika, anggur, mentimun dan melon. Tetapi sebetulnya hampir semua jenis tanaman semusim bisa ditanam memakai sistem ini, silakan Anda bisa bereksperimen sendiri.
A. Fleksibel, Dutch Bucket System dapat diaplikasikan baik untuk skala kecil atau sekedar hobi maupun untuk skala besar.
B. Sederhana serta relatif murah karena bisa dibuat dengan barang bekas dan peralatan yang seadanya.
C. Tanaman lebih subur dan juga produktif, karena adanya sirkulasi air dan nutrisi yang memungkinkan ada lebih banyak oksigen pada larutan nutrisi tersebut.
Ada satu hal yang harus diperhatikan dalam penerapan Dutch Bucket System yaitu pasokan listrik. Sistem DB membutuhkan aliran listrik yang stabil, apabila anda berada di wilayah dengan kondisi aliran listrik yang sering mati tentu saja anda akan banyak menemui kesulitan dalam penerapan sistem DB ini. Dan jika Anda menemukan solusi dalam hal pasokan listrik ya boleh saja, misalnya dengan memanfaatkan tenaga surya, tetapi anda harus pastikan bahwa biaya tak akan membengkak karena itu. Mungkin itu sedikit ulasan tentang teknik hidroponik Dutch Bucket System. Semoga bermanfaat…
Mungkin jika Anda membutuhkan Plastik Pertanian & Perkebunan untuk membantu proses penanaman silakan hubungi kami pada hari dan jam kerja melalui SMS/CALL/WA: 0877 0282 1277 (XL) / 0812 3258 4950 (Simpati) / 0852 3392 5564 (AS). Phone/Fax: 031- 8830487