4 Tahap Kendalikan Layu Fusarium Tanaman Cabai yang Wajib Petani Tau!

Efektif Atasi Hama Tanaman Bawang Merah dengan 10 Cara Ini!
July 22, 2023
Mengenal Varietas Melon Luna, Si Kulit Kuning yang Menyehatkan
August 24, 2023

4 Tahap Kendalikan Layu Fusarium Tanaman Cabai yang Wajib Petani Tau!

Tanaman cabai adalah salah satu jenis komoditas tanaman yang populer untuk dibudidayakan sebab mempunyai potensi yang menggiurkan. Tetapi, tanaman cabai ini rentan terkena penyakit sehingga bisa mengakibatkan petani gagal panen karena serangan hama dan penyakit.

Beragam jenis penyakit pada tanaman cabai, layu fusarium adalah jenis penyakit yang menjadi salah satu ancaman paling serius. Jika tidak segera diatasi, tanaman cabai yang terserang layu fusarium ini bisa dipastikan akan langsung mati. Layu fusarium ini adalah jenis penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur patogen fusarium oxysporum.

Tanaman cabai bisa terserang penyakit ini kapan saja, terutama pada saat musim hujan tiba. Hal ini terjadi karena ketika musim hujan jamur fusarium oxysporum mudah berkembang biak dan menyebar dari satu tanaman ke tanaman yang lainnya. Tingginya tingkat kelembapan udara sangat mempengaruhi perkembangbiakan jamur ini, apalagi bila terdapat genangan air hujan dilahan dan pH tanah yang rendah.

Layu fusarium ini menyerang leher batang bagian bawah tanaman yang dekat dengan tanah. Bagian yang trinfeksi tersebut membusuk dan berwarna cokelat, kemudian infeksi menjalar ke akar sehingga mengalami busuk basah. Dan bagian leher batang yang busuk kering tersebut akan berubah warna menjadi putih keabuan ketika kelembapan tanah tinggi.

Infeksi layu fusarium ini bisa menjalar pada bagian ranting tanaman yang membuat daunnya layu hingga bisa mengakibatkan tanaman mati. Penyakit layu fusarium bisa menyerang tanaman baik usia muda maupun sudah dewasa. Gejala yang ditunjukkan yaitu tanaman akan tampak layu pada siang hari dan akan kembali tampak segar pada pagi serta sore hari selama proses fotosintesis berkurang.

Jika dilihat, gejala ini mirip dengan layu bakteri tetapi bedanya yaitu pada lamanya fese infeksinya. Tetapi, bila tanaman yang terkena penyakit layu bakteri maka akan kering dan mati kurang lebih selama 2-3 hari berbeda dengan terkena penyakit layu fusarium, tanaman akan terlihat layu dan mati kurang lebih selama 7 hingga 10 hari.

Memang hingga sekarang belum ada fungisida kimia yang cukup efektif untuk mengatasi penyakit layu fusarium. Tapi populasi jamur pantogen pada lahan pertanian masih bisa dikendalikan. Nah, ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengendalikan serangan layu fusarium yang disebabkan oleh Fusarium oxysporum.

Perlakuan trichoderma

Trichoderma adalah agensia hayati berupa jamur baik yang bisa melawan perkembangan jamur patogen secara efektif dan efisien untuk mencegah layu fusarium. Pemanfaatannya bisa digunakan sebagai pupuk dasar yang dicampur dengan pupuk kandang, bisa juga dikocorkan pada setiap tanaman.

Mencabut tanaman bergejala

Jika tanaman terlihat layu karena penyakit layu fusarium, sebaiknya tanaman tersebut segera dicabut dan dibakar. Setelah itu, bersihkan lahan tempat tanaman yang terserang penyakit tersebut dan bisa juga disemprot dengan cairan fungisida kontak berbahan klorotalonil atau tembaga hidroksida. Fungsi melakukan tahap tersebut untuk mencegah penularan yang lebih cepat pada tanaman yang masih sehat.

Ingin tanaman cabai tumbuh optimal? Gunakan mulsa plastik untuk lahan tanamnya, info update mengenai harga produk cek

Penggunaan pupuk yang tepat

Cara untuk mengatasi penyakit layu fusarium lainnya yaitu bisa mengurangi penggunaan pupuk berkadar N tinggi, seperti urea. Bila dibutuhkan, bisa gunakan pupuk NPK. Memberikan urea yang berlebihan akan mengakibatkan tanaman sukulen dan mudah terserang penyakit ini.

Rotasi tanaman

Selain cara di atas Anda bisa melakukan pergiliran tanam dengan tanaman yang tahan terhadap layu fusarium untuk mengendalikan populasi dan perkembangan jamur fusarium oxysporum di lahan pertanian. Wajib dipahami bahwa selain menyerang pada tanaman cabai, layu fusarium ini juga bisa menyerang pada tanaman tomat, terong, semangka, melon, pisang, jeruk, kubis, timun dan masih banyak yang lainnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *