Bayam merupakan sayuran daun yang bergizi, mengandung vitamin A, B dan C serta kalsium hingga zat besi yang bisa mencegah anemia. Tanaman ini sangat disukai anak-anak maupun orang dewasa. Ada dua jenis tanaman bayam (Amaranthus Spp.) di Indonesia yang biasa dibudidayakan para petani yaitu bayam hijau dan bayam merah.
Jenis bayam ini memiliki ciri-ciri lebar daun relatif kecil, untuk jenis bayam hijau warnanya hijau terang agak keputih-putihan, sedangkan bayam merah warnanya merah hati cenderung gelap. Apabila kamu mempunyai pekarangan yang kosong di sekitar rumah, bisa dimanfaatkan untuk menanam bayam.
Membudidayakan bayam yang efektif dilakukan hingga ketinggian 1000 mdpl dan dilakukan tanpa tahapan persemaian terlebih dahulu. Wajib kamu perhatikan bahwa tanaman bayam membutuhkan cahaya matahari penuh.
Untuk suhu ideal sekitar 16°C-20°C, dengan kelembaban udara yang sedang. Akan tetapi, tanaman bayam bisa beradaptasi pada suhu panas seperti di Jakarta asal kelembabannya tinggi.
Ketika musim hujan bayam tak begitu baik tumbuhnya, sebab daun bayam mudah rusak jika terkena hujan yang terus-menerus. Nah, berikut langkah-langkah budidaya bayam, untuk jenis bayam cabut baik yang berdaun hijau maupun merah.
Baca Juga:
Bibit tanaman bayam disiapkan melalui perbanyakan biji. Biji atau benih diambil dari tanaman bayam yang dipelihara hingga tua berumur sekitar 3 bulan. Jika benih diambil ketik tanaman bayam masih muda, daya simpan benih tidak lama dan tingkat perkecambahan rendah. Ciri-ciri benih/biji bayam yang baik bisa disimpan hingga umur satu tahun.
Untuk benih bayam tak membutuhkan masa dorman, sehingga benih yang baru dipanen sebetulnya sudah siap untuk langsung ditanam. Benih untuk budidaya bayam yang dibutuhkan yaitu 5-10 kg per hektar dan tergantung pada keterampilan menebar.
Dalam persiapan lahan langkah yang pertama yaitu haluskan tanah dan buat bedengan. Untuk lebar bedangan sekitar 1 m dan tinggi 20-30 cm sedangkan panjangnya mengikuti kondisi lahan, dengan jarak antar bedengan 30 cm. Akan lebih baik, bila bedengan membujur dari timur-barat untuk memperoleh pencahayaan yang maksimal.
Tanaman bayam cukup sensitif dengan keasaman tanah. Jika pH kurang dari 6 sebaiknya netralkan dengan kapur atau dolomit sebanyak 2-3 ton per hektar. Namun jika pH lebih dari 7 netralkan dengan belerang.
Langkah selanjutnya yaitu tebarkan pupuk kandang sebanyak 10 ton per hektar setelah itu diamkan selama 2-3 hari. Untuk pupuk kandang sebaiknya gunakan kotoran ayam, sebab kotoran ayam sangat kaya dengan nitrogen yang sangat dibutuhkan tanaman bayam dan jenis sayuran daun lainnya.
Umumnya dalam budidaya bayam benih ditebar dengan tangan atau saringan dan pastikan benih menyebar dengan baik. Untuk kepadatan tebar benih yakni 0,5-1 gram per meter persegi. Supaya penebaran benih merata, kamu bisa mencampurkan benih dengan tanah atau kompos kemudian ditebar di atas bedengan.
Proses perawatan yang paling penting dalam budidaya bayam yaitu pengaturan air, terutama ketika awal benih ditebar. Siramlah dua kali sehari ketika musim kemarau dan jaga kelembaban tanah hingga bayam berkecambah.
Jika tanaman bayam sudah berkecambah, siangi gulma atau rumput yang tumbuh bersama kecambah bayam. Karena gulma akan berebut nutrisi dengan tanaman bayam. Namun perhatikan juga ada beberapa hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman bayam seperti ulat daun, kutu daun, tungau, busuk basah dan karat putih.
Untuk mengatasinya yaitu dengan menjaga kesehatan tanaman dengan penyiraman teratur, bisa dengan menggunakan pestisida hayati. Jika usia tanaman sudah dua minggu dan daun terlihat menguning, berikan pemupukan tambahan. Proses pemupukan tambahan bisa memakai kompos atau kotoran ayam yang telah matang.
Ingin tanam bayam dengan mudah & efisien? Gunakan polybag untuk menanamnya. Info produk klik Disini
Tanaman bayam bisa dipanen yaitu mulai 20 hari setelah tanam atau tinggi tanaman sekitar 20 cm. Rata-rata panen yang dihasilkan dalam satu hektar sekitar 20 ton. Berbeda dengan budidaya bayam potong yang umumnya dipanen pada umur 1-1,5 bulan dengan interval pemetikan seminggu sekali.
Jika sudah dipanen cuci dan sortir tanaman. Kemudian bayam diikat dengan bilah bambu setiap 50 ikatan digambungkan dalam satu gabung sebelum dikirim. Letakkan dan simpan hasil panen bayam ditempat teduh karena bayam termasuk tanaman yang cepat layu.
1 Comment
[…] Panduan Lengkap Menanam Bayam yang Baik & Benar, Mau Tau! […]