Tanaman Lamtoro Yang Kini Naik Kasta

Mengatasi Pembusukan Umbi Bawang Merah Dengan Naungan Sungkup
July 16, 2018
Paranet Yang Cocok Sebagai Naungan Tanaman Tropis
July 26, 2018

Tanaman Lamtoro Yang Kini Naik Kasta

Tanaman lamtoro atau yang biasa disebut petai China ini, kini bukan lagi tanaman pinggiran. Lamtoro kini sudah dibudidayakan para petani. Bahkan tanaman ini membawa keberuntungan bagi yang mereka yang menjadikannya sumber mata pencarian.

Di Starbucks Farmer Support Centre (SFSC) di Berastagi, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) tanaman lamtoro malah dibudidayakan. Tujuannya untuk memberikan perlindungan terhadap tanaman hortikultura dan tanaman kopi. Lamtoro yang dibudidayakan, adalah Lamtoro 79.
“Ada ribuan bibit lamtoro yang sudah dibudidayakan di sini. Setelah itu dibagikan kepada para petani secara gratis. Jadi ini tidak dijual,” kata Surip Mawardi, Koordinator Starbucks Farmer Support Centre (SFSC) di Berastagi.
Mengapa harus Lamtoro 79? Kata Surip, Lamtoro 79 berbeda dengan lamtoro lainnya. Tekstur pohon, daun, batang, dan buah semua serupa. Namun, katanya, Lamtoro 79 menghasilkan nitrogen. Akar lamtoro mampu menyerap nitrogen dari udara, dan berkat bantuan bakteri rhizobium, akar lamtoro dapat menyimpan nitrogen tersebut.

“Lamtoro 79 berkalori tinggi. Batangnya bisa tumbuh besar, berdiameter dari 20 cm sampai 40 cm. Pohon dan daunnya membuat suasana tetap sejuk. Namun untuk buahnya, bisa disayur. Tapi untuk Lamtoro 79 belum ada penelitian kalau bisa dimakan. Selama ini, buah Lamtoro dibiarkan kering namun tidak menjadi sampah, tapi buahnya yang kering itu bisa menyuburkan tanah,” ujarnya.

Lulusan S3 Ilmu Pertanian dari Universitas Gajah Mada itu mengatakan, agar bisa mendapatkan lamtoro, para petani harus bergabung ke dalam kelompok tani. Setelah itu, mendaftarkan ke SFSC. Pihaknya akan memberikan lamtoro sesuai dengan kebutuhan para petani.

Ia mengatakan, untuk menanam lamtoro, tidak ada cara khusus menanamnya. Katanya, lamtoro adalah tanaman yang mudah beradaptasi.
“Umumnya mereka adalah petani kopi. Di Berastagi ini sudah banyak petani yang menanam kopi. Setelah saya melihat, banyak petani yang masih menanam otodidak. Kehadiran saya di sini adalah untuk memberikan edukasi kepada para petani, bagaimana cara menanam kopi dengan baik. Bukan hanya itu, mengenalkan segala sesuatu yang berhubungan dengan tanaman kopi seperti tanaman lamtoro ini juga ke para petani,” jelasnya.

Baca juga :

Distributor Jaring PE dan Waring RK Kualitas Terbaik

10 Tanaman Greenhouse Terpopuler Tahun 2018

Green House, Solusi Bertani Saat Cuaca Semakin Tidak Menentu

Metode Kultur Jaringan Dengan Plastik Sungkup

Mengatasi Pembusukan Umbi Bawang Merah Dengan Naungan Sungkup

Ternyata lamtoro bukan hanya dijadikan sebagai pohon pelindung saja. Tanaman ini juga sebagai penghasil kayu api.

Berdasar penelitian Surip Mawardi, peneliti dari Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian Indonesia menyebutkan, kayu lamtoro memiliki nilai kalori sebesar 19.250 kJ/kg, terbakar dengan lambat serta menghasilkan sedikit asap dan abu. Arang kayu lamtoro berkualitas sangat baik, dengan nilai kalori 48.400 kJ/kg.

“Kayunya termasuk padat untuk ukuran pohon yang lekas tumbuh (kepadatan 500-600 kg per meter kubik) dan kadar air kayu basah antara 30-50 persen, bergantung pada umurnya. Lamtoro juga cukup mudah dikeringkan dengan hasil yang baik, dan mudah dikerjakan. Sayangnya, kayu ini jarang yang memiliki ukuran besar; batang bebas cabang umumnya pendek dan banyak mata kayu, karena pohon ini banyak bercabang-cabang,” terangnya.

Melihat teksturnya, Surip pun menjelaskan, kalau kayu teras kayu lamtoro berwarna coklat kemerahan atau keemasan, bertekstur sedang, cukup keras dan kuat sebagai kayu perkakas, mebel, tiang atau penutup lantai.
Kayu lamtoro tidak tahan terhadap serangan rayap dan agak cepat membusuk apabila digunakan di luar ruangan, akan tetapi mudah menyerap bahan pengawet. Sebagai kayu, katanya, lamtoro sering dimanfaatkan sebagai kayu bakar, arang, dan juga pagar.

“Di Jawa Timur, biasanya kayu lamtoro digunakan untuk pembuatan kertas. Lamtoro juga merupakan penghasil pulp (bubur kayu) yang baik, yang cocok untuk produksi kertas atau rayon. Kayunya menghasilkan 50-52 persen pulp, dengan kadar lignin rendah dan serat kayu sepanjang 1,1-1,3 mm. Kualitas kertas yang didapat termasuk baik,” ucapnya.

Bukan hanya itu, kata Surip, daun-daun dan ranting muda lamtoro merupakan pakan ternak dan sumber protein yang baik, khususnya bagi ternak ruminansia. Daun-daun ini memiliki tingkat ketercernaan 60-70% pada ruminansia, tertinggi di antara jenis polong-polongan dan hijauan pakan ternak tropis lainnya.
Menurut Surip, lamtoro yang ditanam cukup rapat dan dikelola dengan baik dapat menghasilkan hijauan dalam jumlah yang tinggi. Namun pertanaman campuran lamtoro (jarak tanam 5-8 m) dengan rumput yang ditanam di antaranya, akan memberikan hasil paling ekonomis.

“Bukan hanya sebagai kayu api, lamtoro pun sangat disukai oleh ternak sapi dan kambing. Lamtoro menghasilkan pertambahan bobot yang baik dengan komposisi hijauan pakan berupa campuran rumput dan 20-30% lamtoro,” terangnya di hadapan petani Karo saat itu.

Meskipun semua ternak menyukai lamtoro, kata dia, akan tetapi kandungan yang tinggi dari mimosin dapat menyebabkan kerontokan rambut pada ternak non-ruminansia, seperti kuda dan babi, yang biasanya diberikan dalam bentuk segar.

Selain itu, apabila sapi diberi lamtoro selama enam bulan terus-menerus, maka si sapi yang bersangkutan akan mengalami kehilangan rambut, penurunan fertilitas (kesuburan), gangguan pada kelenjar tiroid, dan katarak.
Mimosin, sejenis asam amino, terkandung pada daun-daun dan biji lamtoro hingga berkisar empat persen berat kering. Pada ruminansia, mimosin ini diuraikan di dalam lambungnya oleh sejenis bakteria, synergistes jonesii. Pemanasan dan pemberian garam besi-belerang pun dapat mengurangi toksisitas mimosin.

Daun, tunas bunga, dan polong yang muda kata Surip, biasa dilalap mentah atau dimasak terlebih dahulu. Biji-bijinya yang tua disangrai sebagai pengganti kopi, dengan bau harum yang lebih keras dari kopi.
Biji-biji yang sudah cukup tua, tetapi belum menghitam, biasa digunakan sebagai campuran pecal dan botok. Buah mudanya juga bisa dimanfaatkan sebagai sayur. Biji lamtoro bisa juga diolah menjadi pengganti kedelai dengan gizi yang hampir menyamai kedelai.

Karbohidrat yang terkandung pada gula reduksi adalah 164,29 mg/gr sedang patinya 179,50 mg/gr. Protein mencapai 208,56 mg/gr. Sedangkan, lemaknya mencapai 80,86 mg/gr, masih kalah dengan kadar lemak kedelai yang mencapai 141,05 mg/gr.

“Daun-daunnya juga kerap digunakan sebagai mulsa dan pupuk hijau. Daun-daun lamtoro lekas mengalami dekomposisi,” pungkasnya.
Mendengar penjelasn Surip Mawardi, Sabaruddin, petani asal Kabupaten Karo itu baru mengetahui kalau lamtoro baik dijadikan sebagai pohon pelindung. Bahkan mulai dari daun, batang, buahnya bisa digunakan untuk pakan ternak juga.

“Saya baru tahu kalau untuk menanam kopi misalnya, harus disertai dengan pohon pelindung agar tanaman tidak rusak dan produksinya juga membaik. Saya juga baru tahu kandungan yang ada pada tanaman lamtoro itu sangat baik untuk peternakan. Kayu lamtoro yang bisa diolah jadi kayu bakar dan arang. Saya mendapat banyak manfaat dalam pertemuan kali ini,” kata Sabaruddin.(ramita harja)

Armin Ginting, petani asal Sidamanik, Kabupaten Simalungun, berniat mengajukan permintaan bibit lamtoro saat itu. Ia yang memiliki 2,5 hektare lahan akan menanam kopi yang diisi dengan pohon pelindung lamtoro.

“Karena saya baru tahu bahwa menanam kopi mesti pakai pohon pelindung. Saya mau ajukan nanti,” katanya yang baru saja mereplanting tanaman kopinya. Ia mengatakan, lamtoro biasanya dijual dengan harga variasi. Ia menyebutkan, mulai dari Rp 8.000 per polibag sampai puluhan ribu untuk bibitnya. Sebab itulah, kalau ada yang memberikan secara gratis maka ia sangat berminat untuk mendapatkan tanaman jenis kacang-kacangan itu.(ramita harja)

Bagi anda yang ingin membudidayakan tanaman lamtoro anda bisa gunakan polybag sebagai wadah media tanam atau paranet sebagai peneduh tanaman. Untuk info harga polybag terupdate silahkan klik DISINI dan harga paranet terupdate silahkan klik DISINI. Atau anda bisa hubungi kami Call/WA 085233925564 – 087702821277 – 081232584950. 

BELI SEKARANG..!

Chat langsung dengan admin

1 Comment

  1. Panoparaja says:

    Punya bibit PG 79?

    Thanks

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *